Reses Regina Nadya Suwono di lingkungan RT 4 RW 12 Ngaglik, Kelurahan Dandangan Kecamatan/Kota Kediri. Foto : A Rudy Hertanto
Anggota DPRD Kota Kediri dari Partai PDI Perjuangan, Regina Nadya Suwono (Komisi B) memastikan bakal menampung berbagai aspirasi masyarakat di kelurahan lokasi kunjungan masa resesnya di Dapil 1 (Kecamatan Kota).
Regina mengungkapkan, di tiga bulan masa resesnya sekarang, ada beberapa kelurahan yang telah dikunjungi untuk menyerap aspirasi, secara langsung bertatap muka dengan masyarakat.
“Untuk menjaring aspirasi temen-temen yang ada di kelurahan setempat biar kami tau apa yang terjadi di kelurahan,” katanya ketika ditemui seusai kegiatan reses di lingkungan RT 4 RW 12 Ngaglik, Kelurahan Dandangan Kecamatan/Kota Kediri, Jumat (28/2/2020) malam.
Ngaglik merupakan lokasi ke tiga, di sini Regina menyerap persoalan masyarakat terkait semrawutnya parkir, penanggulangan sampah dan banjir sekitar sungai di wilayah pemukiman padat penduduk setempat.
Menurutnya, pasca reses ada pokok pikiran (pokir), persoalan dan masukan dari warga nantinya akan dirangkum melalui pokir kemudian disampaikan kepada mitra kerjanya baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.
“Nanti kami sampaikan waktu sidang paripurna, nanti akan kita kembalikan kepada dinas yang berkewajiban untuk ditindak lanjuti,” lanjutnya.
Kendati setiap daerah berbeda potensi dan permasalahannya, Regina juga sempat mengutarakan keinginannya mendorong terbentuknya kampung tematik.
Sebagai contoh ia memaparkan ketika berkunjung di lingkungan Bendon Kelurahan Banjaran yang warganya menghendaki kampung mereka dinaikkan atau di branding jadi kampung katering atau kue.
“Memang kepinginan saya pribadi, ini kan hanya angan-angan cita-cita saya ya, setiap kampung di Kediri 1 kampung 1 kelurahan ada kampung tematik,” urai Regina.
Wacana itu pun mendapat respon warga Dandangan, “Misalnya tadi di Dandangan ini khasnya nasi goreng, tadi mintanya ada kampung kuliner nasi goreng, ya monggo kita fasilitasi kita branding,” ujarnya.
Regina menjelaskan, “Jadi setiap kelurahan boleh menemukan identitas dari kampung itu, apa yang unik yang bisa kita jadikan wisata buatan, karena Kediri kan minim sekali tempat wisata, jadi kita bisa bikin wisata buatan untuk menaikkan perekonomian kita juga di Kota Kediri.”
Secara teknis kebijakan kampung tematik lebih lanjutnya berada di Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, “DPRD kan bukan eksekutor, kami hanya bisa fungsi pengawasan fungsi pemberian saran, kalau misalkan eksekutor kita kembalikan lagi ke tangan eksekutif, kami hanya bisa mendorong semaksimal mungkin,” pungkasnya. (A Rudy Hertanto)
