Sebanyak sekitar 300 personil gabungan terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal diterjunkan dalam Operasi Zebra Semeru mulai 15 hingga 28 November 2021, demikian diungkapkan Kapolres Kediri Kota, AKBP. Wahyudi, Senin (15/11/2021) pagi. Foto : A Rudy Hertanto
“Menitik beratkan pada masih dalam penanganan covid-19 yang ada khususnya di Kota Kediri,” kata AKBP Wahyudi mengenai sasaran operasi, usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2021 di Mako Polres Kediri Kota.
Secara garis besar, gelar pasukan ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dan sinergitas antar stakeholder dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di tengah pandemi covid.
“Kita juga melaksanakan penanganan terhadap kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas) yang ada di Kota Kediri,” sambungnya, dengan mengedepankan tindakan persuasif yang humanis dan juga edukatif.
AKBP Wahyudi menyebutkan, trend kasus covid di Kota Kediri terkini sangat baik dengan rendahnya angka terkonfirmasi positif, status situasi PPKM Kota Kediri yang saat ini berada di Level 1 tentunya memberikan kemudahan terhadap aktifitas masyarakat
Hal ini tercapai berkat kerjasama yang baik semua stakeholder di Kota Kediri serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Kediri yang sangat mengerti akan kesehatan dan mengerti akan tugas kami, jadi disini kami sangat mudah dalam pengendalian penanganan covid,” urai AKBP Wahyudi.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2021 ini, kamseltibcarlantas di Kota Kediri semakin baik, adanya pengetahuan, pengertian dalam berlalu lintas,” lanjutnya.
Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Pandri Pratama Putra Simbolon menambahkan, meski pelaksanaan operasi kali ini penindakan pelanggaran ditiadakan, namun ada 7 potensi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang akan ditindak tegas.
“Karena untuk masalah potensi laka lantas seperti yang saya bilang, kita untuk menurunkan laka lantas maka dengan terpaksa kita harus tindak yang bersangkutan bahkan kita tahan atau kita sita barang buktinya,” jelasnya.
7 potensi laka lantas yakni anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor, tidak menggunakan helm, melanggar rambu-rambu atau melawan arus, tidak menggunakan sabuk pengaman, terpengaruh minum beralkohol, batas kecepatan dan penggunaan handphone saat berkendara. (A Rudy Hertanto)
