Search

Endro Gerindra Dorong Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pertanian Tebu Kediri

Endro Gerindra Dorong Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pertanian Tebu Kediri

Mendorong kualitas dan kuantitas pertanian tebu yang lebih baik, Anggota Komisi IV DPR Republik Indonesia (RI) dari Partai Gerindra, Endro Hermono (tengah, baju putih) memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada petani tebu di Kediri, Jawa Timur, Senin (25/7/2022). Foto : Partai Gerindra

Endro mengungkapkan, “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas petani tebu di Kediri menghadapi perkembangan dan tantangan di era kemajuan teknologi,” katanya disela kegiatan, bertempat di Hotel Viva, Kota Kediri.

“Saya berharap bimtek ini membuat petani tebu di Kediri semakin terampil sehingga kualitas dan kuantitas pertaniannya menjadi lebih baik, memiliki keunggulan yang tentunya secara ekonomi untuk mendongkrak pendapatan,” urai Endro.

Dalam bimtek ini, Bambang Mujiono dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kabupaten Kediri selaku narasumber menyampaikan materi seputar pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) (hama atau patogen) tanaman tebu.

Beberapa pointnya Bambang memaparkan, cara-cara yang digunakan untuk menangani masalah hama harus bertujuan untuk menekan kerusakan tanaman melalui pengendalian jumlah populasi hama di bawah ambang ekonomi sekaligus memperhatikan keadaan lingkungan.

Selama besarnya populasi serangga di bawah ambang ekonomi maka serangga tersebut belum dikatakan sebagai hama yang membahayakan. OPT penting tanaman tebu diantaranya, penggerek pucuk tebu, penggerek batang tebu, uret, luka api dan tikus.

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah sistem pengelolaan terhadap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang menggunakan semua teknik pengendalian yang sesuai secara kompatibel untuk mengurangi OPT dan mempertahankannya tetap di bawah aras kerusakan ekonomi, dilakukan dua cara yaitu, tindakan preemtif dan tindakan kuratif.

Tindakan preemtif adalah strategi PHT yang menyangkut penerapan prinsip PHT yang meliputi upaya-upaya menekan populasi awal hama konservasi dan augmentasi musuh alami, dan usaha untuk menyehatkan tanaman agar lebih toleran terhadap serangan hama, meliputi analisis tanah, pergiliran tanaman (crop rotation), pengolahan tanah (tillage), perlakuan bahan tanam.

Tindakan kuratif adalah usaha yang dilakukan untuk menekan langsung populasi hama dengan menggunakan cara yang ramah lingkungan yaitu secara mekanis, secara kultur teknis, secara hayati, secara kimia.

Narasumber berikutnya, Solikul Huda, owner CV Karto Argo menyampaikan, best management practice, penerapan teknologi pada budidaya tebu, sejumlah pointnya diantaranya seperti, mekanisasi tebu untuk bajak dan harrow (membalik, mencacah dan meratakan tanah).

Water management guna kebutuhan air untuk tebu awal tanam – bulan ke 10 setelah tanam, penyesuaian iklim atau curah hujan, tanam bulan Mei – Agustus, selama awal tanam atau kepras – bulan Desember perlu penyiraman tanaman. Instalasi irigasi modern. (Partai Gerindra)

INDEX