Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, dr. Fauzan Adima M.Kes saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (19/5/2020). Foto : A Rudy Hertanto
Setelah melakukan sampling rapid test (pengambilan sampel darah) di sejumlah pusat keramaian seperti tempat perbelanjaan dan cafe pada Senin (18/5/2020) malam, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri tampaknya bakal kembali melakukan rapid test serupa di sejumlah titik pusat keramaian lainnya.
Langkah pemeriksaan medis ini sengaja ditempuh untuk mencegah dan memutus penyebaran mata rantai corona virus disease 2019 alias covid-19 di Kota Kediri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Kediri, dr. Fauzan Adima M.Kes mengungkapkan, rapid test ini merupakan screening (pemeriksaan) awal, Selasa (19/5/2020).
Apabila hasilnya reaktif akan dilakukan swab (pengambilan cairan dari tenggorokan maupun hidung), kalau non reaktif nanti akan di ulang 7 sampai 10 hari berikutnya.
“Nah untuk memastikan karena ini screening di lapangan, kita lakukan recheck atau kita rapid test ulang lagi, takutnya terjadi false positif atau positif palsu, nah ini yang kita lakukan tapi kalau betul-betul positif langkahnya adalah di swab,” kata Fauzan.
“Swabnya positif maka ini harus di isolasi secara mandiri (di rumah), kalau dia sakit berarti harus di evakuasi ke rumah sakit, di ruang isolasi rumah sakit,” lanjutnya.
Seperti disampaikan Fauzan, hal itu sudah dilakukan Senin (18/5/2020) malam, berikutnya akan ada lagi untuk screening, namun pihaknya mengaku belum tau secara pasti jadwalnya. “Nanti akan direncanakan oleh gugus,” tuturnya.
“Kita nanti akan melihat, tempat-tempat keramaian yang masih ramai, kita akan ya mungkin ada intelijennya lah. Oo.. tempat kae sik penuh, tempat kae sik penuh, kita datangi secara mendadak, kita rapid test seperti itu,” pungkas Fauzan. (A Rudy Hertanto)
