Kepala Dusun Krapyak Agus Prayitno menunjukkan posisi jebolnya tanggul Sungai Bakung. Foto : A Rudy Hertanto
Warga bersama unsur tiga pilar perdesaan berswadaya memperbaiki jebolnya tanggul Sungai Bakung di wilayah Dusun Krapyak Desa Jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, Kamis (5/3/2020).
Kepala Dusun Krapyak Agus Prayitno mengatakan, peristiwa jebolnya tanggul ini sudah kali ketiga, pertama terjadi sekitar 28 Desember 2019, setelah diperbaiki 10 hari di awal bulan Januari kemudian jebol lagi dan terulang pada Selasa (3/3/2020) sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu kondisi sedang gerimis dan tidak hujan lebat, namun volume air sungai mengalami peningkatan cukup besar, karena menerima kiriman atau aliran air dari wilayah seberang selatan desa.
Seiring meningkatnya volume air, tanggul sungai kurang lebih sepanjang 15 meter dan tinggi mencapai 4 meter itu pun tak mampu menahan luapan air hingga akhirnya jebol dan membanjiri lahan persawahan di sisi timur seluas sekitar 18 hektar serta menyebabkan sebagian tanaman petani rusak dan terancam gagal panen.
Dengan dibantu satu alat berat, penangganan darurat sementara dilakukan pemasangan gebyok (anyaman bambu) dan kantung pasir serta material yang ada di sekitar jebolnya tanggul untuk menahan air.
Agus menerangkan, pihaknya beserta warga seringkali mengamati sejauh mata memandang keadaan cuaca di wilayah selatan yang merupakan kawasan pembangunan bandara.
Jika langit gelap atau mendung tampak di selatan, karena aliran airnya menuju timur, tak jarang warga bersiaga, berjaga-jaga memantau pergerakan debit Sungai Bakung. (A Rudy Hertanto)
