Search

Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940

Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940


 

 

 
Kirab budaya pawai ogoh-ogoh dalam Upacara Tawur Agung Kasanga Parisudha Bumi menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018) di Kota Kediri berlangsung meriah, Jumat (16/03/2018).

Masyarakat memadati area berlangsungnya upacara yakni di Bundaran Sekartaji serta rute arak-arakan ogoh-ogoh menuju Pura Penataran Agung Kilisuci Selomangleng, di wilayah Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Seperti disampaikan Komang Kusuma Yudhana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kediri bersama Ni Made Susilowati selaku Ketua Panitia kegiatan.

Setibanya di Pura sekitar pukul 18.15 WIB, ogoh-ogoh simbol Butakala, bersifat seperti raksasa yang tidak lepas dari nafsu mengganggu dan merusak itu dilebur dengan cara dibakar agar kembali ke tempatnya masing-masing dengan sejahtera dan damai, supaya tidak mengganggu umat manusia.

Ni Made mengatakan, perayaan Nyepi kemudian dilanjutkan pelaksanaan Catur Brata Penyepian meliputi Amati Geni artinya tidak menyalakan api terutama nafsu yang ada dalam diri sendiri, bagaimana mendamaikan diri sendiri, mengurangi nafsu-nafsu yang tidak baik. Amati Lelanguan artinya tidak menikmati hiburan, Amati Lelungan artinya tidak bepergian dan Amati Karya artinya tidak bekerja dilandasi juga dengan puasa selama 24 jam.

Sebagai introspeksi, menatap masa depan yang lebih baik dari tahun kemarin, lebih sejahtera dan saling menjaga kerukunan. Berdasarkan data dan informasi dihimpun, Nyepi akan berlangsung pada Sabtu (17/3/2018) pukul 06.00 WIB hingga Minggu (18/3/2018) pukul 06.00 WIB. (A Rudy Hertanto)

INDEX