Search

Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) BI Kediri 2022, Wujud Sinergi Kembangkan Ekosistem Halal

Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) BI Kediri 2022, Wujud Sinergi Kembangkan Ekosistem Halal

Opening Ceremony acara Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Moch. Choirur Rofiq, Sabtu (27/8/2022). Foto : A Rudy Hertanto

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri kembali menggelar acara Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) pada Sabtu dan Ahad, 27 – 28 Agustus 2022 secara hybrid di area Kantor BI Kediri dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.

Road to FESyar BI Kediri merupakan satu rangkaian kegiatan menuju FESyar Regional Jawa dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), sebuah event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia, sekaligus turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kediri ke-1143.

Latar belakang penyelenggaraan FESyar antara lain untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

12,7% penduduk muslim dunia ada di Indonesia atau lebih dari 231 juta jiwa. Besarnya jumlah populasi tersebut membuat pertumbuhan ekonomi Islam atau syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Perkembangan ekonomi syariah ditunjukan dengan tumbuhnya industri-industri berbasis syariah atau industri halal (halal industry) seperti makanan, minuman, pakaian/ fashion, wisata, hiburan, media, farmasi dan kosmetik.

Merujuk Global Islamic Economy Report (2019/2020), Indonesia menempati posisi ke-5 dalam perkembangan industri halal. Hal tersebut kontras dengan kondisi Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar yang memiliki potensi dan kesempatan sangat besar untuk menjadi leader industri halal global.

Hal ini menjadi tantangan untuk Indonesia dalam mengembangkan kualitas dan kuantitas dalam industri tersebut.

Pada opening ceremony Road to FESyar, Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq, menyampaikan, “Berdasarkan data Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), omzet konsumsi industri halal di Indonesia mencapai AS$ 184 miliar per tahun, dan 43%-nya merupakan produk makanan minuman. Betapa besar peluangnya.”

“Pada tahun 2024, pemerintah mencanangkan agar semua produk, terutama makanan dan minuman, harus sudah sertifikasi halal, merujuk Undang-Undang nomor 33 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Produk Halal,” tambahnya.

“Untuk itu, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung, bersama mengembangkan ekosistem halal di Kota Kediri,” lanjutnya.

BI senantiasa melaksanakan edukasi dan sosialisasi sebagai bagian dari strategi utama dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satu kegiatan yang dilakukan melalui kampanye masal, seminar, workshop, dan talkshow.

Sejak tahun 2014, Bank Indonesia rutin menyelenggarakan ISEF sebagai event tahunan yang terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair. Kegiatan forum terdiri dari seminar/ workshop, sedangkan Sharia Fair merupakan outlet bagi pelaku usaha industri halal, pesantren, lembaga keuangan, dan lembaga terkait.

Selain penyelenggaraan ISEF yang berskala nasional, Bank Indonesia memandang perlu diselenggarakannya kegiatan sejenis yang berskala regional dan merupakan kegiatan menuju ISEF. FESyar pertama kali dilaksanakan tahun 2017. Sejak tahun 2017, FESyar dilaksanakan di tiga lokasi yang mewakili wilayah Jawa, Sumatera, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Setelah 2 (dua) tahun dilakukan secara daring, Road to FESyar BI Kediri digelar secara hybrid (luring dan daring). Agenda hari pertama (Sabtu, 27/8) berupa opening ceremony dan launching Komitmen Bersama Mewujudkan Kota Kediri sebagai Pusat Pengembangan Kawasan dan Ekosistem Halal, yang diresmikan oleh Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq dan Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar.

Dilanjutkan dengan penyerahan sertifikasi halal self declare kepada 6 (enam) UMKM. Kerja sama penyediaan 17.500 bibit cabai untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh Pondok Modern Sumber Daya At Taqwa (POMOSDA) Nganjuk; dan business matching.

Pada kesempatan tersebut, Mas Abu, sapaan akrab Walikota Kediri, menyampaikan, “Sekarang masyarakat sudah cerdas terkait produk halal. Untuk itu kita membangun komunitasnya, UMKM, dan ekosistemnya. Berdasarkan pengamatan, kalau sudah punya label halal, biasanya penjualan naik. Keyakinan konsumen untuk membeli produk UMKM meningkat.”

“Terima kasih acara ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan turut menyambut HUT Kota Kediri. Semoga FESyar menjadi pendongkrak ekonomi. Kalau kita bekerja betul, harapannya juga mendongkrak omzet UMKM,” tutupnya.

Pada hari yang sama juga digelar pelatihan luring untuk pendamping produk halal oleh Halal Center UIN SATU. Secara paralel, digelar Webinar Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah dengan narasumber pakar atas nama Intan Natasya, Analis Senior Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK); dan Zalika Nasser, Analis Yunior Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI. Webinar dapat diikuti masyarakat umum secara daring atau live stream melalui aplikasi Zoom dan Youtube.

Di panggung acara, turut digelar berbagai perlombaan antara lain lomba vocal group islami dan lomba kesenian tari daerah islami yang akan unjuk diri pada acara, serta lomba wirausaha muda syariah. Pengunjung juga dapat berbelanja pada Bazaar UMKM halal di lokasi acara yang diikuti oleh 30 UMKM kuliner dan jajanan halal siap saji.

Pada hari kedua (Ahad, 28/8), akan digelar Gowes Ekonomi Syariah (GoES) keliling Kota Kediri yang dapat diikuti oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan dengan mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/gowesbikediri, sambil menikmati kuliner halal dengan cukup membayar Rp1.143,- menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Selama dua hari tersebut, juga dibuka layanan penukaran Uang Rupiah Kertas (URK) Tahun Edar (TE) 2022 masing-masing 200 paket per hari di area acara.

FESyar merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap visi Indonesia sebagai pusat dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Untuk regional Jawa, FESyar 2022 akan diselenggarakan tanggal 8 – 10 September 2022 di Surabaya, Jawa Timur.

FESyar Jawa 2022 akan mendorong ekonomi syariah melalui digitalisasi menuju pemulihan ekonomi melalui sinergi pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Jawa. Untuk itu, BI Kediri mengajak masyarakat luas untuk turut mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, antara lain dengan mengikuti dan mengunjungi pagelaran acara Road to FESyar BI Kediri 2022 secara luring maupun daring.

Untuk informasi resmi kegiatan dan layanan Kantor Perwakilan BI Kediri dapat diakses melalui media sosial Instagram: @bank_indonesia_kediri dan Youtube Channel: Bank Indonesia Kediri. (Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri) (A Rudy Hertanto)

INDEX