Search

Omset Penjahit Menurun Pasca Adanya Kebijakan Pembelian Seragam

Omset Penjahit Menurun Pasca Adanya Kebijakan Pembelian Seragam

Omset para penjahit tahun ini mengalami penurunan. Pasalnya, ajaran baru yang biasanya menjadi berkah bagi para penjahit pakaian seragam sekolah, justru mengeluh karena sebagian sekolah sudah melakukan pengadaan seragam sendiri. (Foto : Duchang Prakasa)

Roi, salah satu penjahit di Pasar Pahing Kota Kediri mengaku, biasanya tahun ajaran baru ditunggu-tunggu oleh para penjahit. Tetapi, tahun ini tidak sesuai harapan. Mereka tidak merasakan panen jahitan seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Para orang tua siswa lebih memilih membeli pakaian jadi, ketimbang menjahitkan sendiri. Sehingga, tahun ajaran baru tahun ini tidak memiliki dampak apapun. Relatif biasa seperti hari hari lainnya,” aku Roi, Rabu (9/8/2017).

Wali murid lebih memilih membeli seragam jadi dengan alasan lebih praktis dan ekonomi. Perbandingannya, untuk ongkos jahit satu baju sekitar Rp 50-100 ribu, sudah bisa dibelikan satu stel seragam sekolah. Selain itu, sebagian sekolah juga mengkoordinir pembelian seragam melalui koperasi sekolah.

Menurut Roi, saat ini ada juga yang pesan untuk pembuatan baju, tetapi jumlahnya relatif sedikit dan justru sebagian ada yang menjahitkan untuk umbul-umbul Agustusan.

“Saat ini kelihatannya wali murid lebih memilih membeli baju jadi. Sedangkan kain seragam yang diberikan pemerintah secara gratis itu lebih baik disimpan. Hal ini karena perbandingan biaya jahit sama baju jadi lebih mahal,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Kediri Tri Silo Budi Prasetyo berharap dalam pembelian seragam tidak ada paksaan dari sekolah. Seandainya, orang tua murid menginginkan beli sendiri di toko, tetap dipersilahkan.(Duchang Prakasa)

INDEX