Search

Trend Positif Perekonomian 2018, Kota Kediri Makin Optimis Hadapi Tantangan Masa Mendatang

Trend Positif Perekonomian 2018, Kota Kediri Makin Optimis Hadapi Tantangan Masa Mendatang

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar akrab disapa Mas Abu saat memaparkan perkembangan capaian kinerja perekonomian dalam Sosialisasi Data Sosial dan Ekonomi Kota Kediri tahun 2018 di Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Selasa (12/2/2019). (Foto : A Rudy Hertanto)

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mencermati seksama pergerakan data statistik yang di terbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, uraian data tersebut menjadi dasar bagi pemkot dalam merumuskan kebijakan sepanjang 2018, sehingga dampak program kerja efektif di rasakan masyarakat Kota Kediri.

Seperti diungkapkan Mas Abu, sepanjang tahun 2018 indikator kinerja perekonomian Kota Kediri menunjukkan trend positif yakni posisi Inflasi rendah dan terkendali, stabilnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka kemiskinan, berkurangnya pengangguran terbuka dan meningkatnya investasi, hasil ini tak lepas dari data statistik BPS.

Mas Abu mengatakan, kita selalu menggunakan data dari BPS untuk membuat kebijakan. Seperti kebijakan untuk mengurangi kemiskinan, menekan gini ratio, meningkatkan IPM, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali.

Di masa mendatang, data-data dari BPS lebih mendalam akan digunakan untuk mengembangkan Kota Kediri. Pemkot juga menghimbau kepada kalangan perbankan dan akademisi untuk bersama-sama mendorong perekonomian Kota Kediri agar melaju lebih kencang. Sehingga akan berdampak lebih untuk mensejahterakan masyarakat di Kota Kediri.

Berdasarkan informasi Bagian Humas dan Protokol Pemkot Kediri, beberapa capaian indikator ekonomi di Kota Kediri diantaranya, PDRB (atas dasar harga berlaku) Kota Kediri pada tahun 2017 sebesar 116,06 trilyun atau meningkat 9,67 trilyun dari tahun sebelumnya sebesar 106,39 trilyun.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tanpa industri tembakau mencapai 7.02% atau meningkat sebesar 0,80% dari tahun sebelumnya sebesar 6,22%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi keselurahan, Kota Kediri berada diangka 5,14%.

“Pertumbuhan di Kota Kediri kita bagi dua, ada pertumbuhan ekonomi keseluruhan dan pertumbuhan ekonomi tanpa industri rokok. Ini dipisah karena Pemerintah ingin mengambil kebijakan supaya masyarakat tidak bergantung pada industri rokok saja. Jadi harus ada usaha-usaha lain,” ujar Mas Abu

Sedangkan, laju inflasi Kota Kediri tahun 2018 sebesar 1,97%(yoy) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,44%(yoy). Bahkan inflasi Kota Kediri tahun 2018 terendah se-Jawa. “Kita punya pertumbuhan ekonomi 5,14% dan inflasi 1,97% bila dikurangi masih ada sisa 3,17. Itu adalah uang yang bisa ditabung ataupun diinvestasikan oleh masyarakat. Karena mereka punya spare,” imbuh walikota muda ini.

Mas Abu juga mengungkapkan pada tahun 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri sebesar 77,13 (kategori tinggi) atau meningkat sebesar 0,8 jika dibanding dengan tahun 2016 sebesar 76,33%. “IPM di Kota Kediri ini masuk dalam kategori tinggi. Dengan meningkatnya IPM di Kota Kediri diharapkan masyarakat Kota Kediri dapat menangkap peluang bisnis-bisnis turunan dari adanya airport,” pungkasnya.

Walikota berusia 38 tahun ini juga menyampaikan bila berdasar data dari BPS, tingkat pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah tingkat pengangguran terbuka Provinsi Jatim yaitu sebesar 3,63% dari Provinsi Jawa Timur yang sebesar 3,99%. Ini adalah pertama kalinya angka pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur.

Capaian-capaian positif tersebut tentunya berkat kerjasama yang kompak dan solid antara pemkot dan stakeholder. Serta tak lepas dari beberapa program-program dan inovasi pemerintah juga telah memberikan program-program inovasi seperti, mempermudah perijinan, pelatihan produksi dan packaging, penyertaan modal bergulir, pameran UMKM, dan pelatihan kerja mandiri.

Adapula program-program sosial antara lain, BLSM, RS-RTLH, santunan kematian, rastrada, OPM, santunan anak yatim, bansos bagi orang dengan kecacatan berat, Jamkesda, ASLUT, beasiswa warga miskin, sekolah gratis, beasiswa bagi mahasiswa miskin berprestasi, seragam gratis, English Massive, program kewaspadaan pangan dan keamanan pangan, Prodamas, Gemakiba, bantuan akomodasi bagi keluarga pasien, dan home visit.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Kediri Djoko Raharto menambahkah untuk perekonomian di Kota Kediri dirinya yakin akan semakin baik. Apalagi akan dibangun airport dan pengerjaan jalan tol, tentunya Kota Kediri akan dapat mengambil peluang. “Dengan adanya tol dan airport akan semakin banyak uang yang masuk di Kota Kediri. Orang yang datang tentunya akan menginap di Kota Kediri,” ungkapnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala BPS Kota Kediri Ellyn T.Brahmana, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Eddi Darmasto, Kepala Disperdagin Kota Kediri Yetty Sisworini, Kepala Bagian Umum Chevy Ning Suyudi, Pimpinan Perbankan dan Akademisi di Kota Kediri. (A Rudy Hertanto)

INDEX