Search

Belasan Anjal Aniaya Teman Hingga Meninggal Dunia

Belasan Anjal Aniaya Teman Hingga Meninggal Dunia

Petugas Polsek Kediri Kota berhasil meringkus gerombolan anak jalanan (anjal) terduga pelaku penganiayaan hingga meninggal dunia dengan korban bernama Imam Subekti (25) diketahui asal Desa Jegles, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Rabu (6/9/2017). (Foto : Duchang Prakasa)

Berdasarkan data dan informasi dihimpun, kasus ini bermula dari adanya penemuan mayat tanpa identitas di hutan Gunung Kelud, hasil proses outopsi sementara menyebutkan bahwa jasad tersebut merupakan Imam Subekti seorang anak jalanan yang dibuang oleh pelaku penganiayaan. Diduga pelakunya adalah teman korban, sedangkan lokasi penganiayaan terjadi di sebuah bangunan ruko yang mangkrak di Pasar Grosir Ngronggo, Kota Kediri.

Pelaku diperkirakan berjumlah sekitar sebelas orang, hingga saat ini pihak kepolisian telah berhasil mengamankan sekitar sembilan orang terduga pelaku dan hingga berita ini ditayangkan, proses pemeriksaan lebih lanjut terhadap mereka di Polsek Kediri Kota masih terus berjalan.

Petugas kepolisian juga telah membawa dua dari sembilan orang tersebut menuju lokasi penganiayaan untuk menunjukkan barang bukti yang tertinggal yakni di area ruko mangkrak Pasar Grosir, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Hasilnya, polisi berhasil menemukan sebuah alat pemukul sering disebut roti kalung, botol bekas air mineral serta batu yang kuat diduga dipakai pelaku penganiayaan. Polisi masih terus mendalami penyelidikan kasus ini.

Di Tempat Kejadian Perkara alias TKP, juga telah dilakukan reka ulang selama kurang lebih satu jam. Dalam rekontruksi tersebut polisi melibatkan saksi mata bernama Lestari (34) pemilik warung kopi yang berada di depan lokasi dan waktu kejadian pada Jumat (25/8/2017).

Menurut keterangan saksi mata, saat itu sekitar pukul 02.30 WIB ada seorang pemuda mengaku bernama Moza yang mendatangi warungnya dan bertanya terkait rumah sakit yang masih buka, Moza berkata bahwa dirinya baru saja mengeroyok seseorang hingga kondisinya diperkirakan luka parah, kepada saksi mata, Moza sempat memperlihatkan foto-foto korban dan saksi mata pun sempat sebentar menengok korban yang ternyata kondisinya luka parah dibagian wajahnya.

Saksi mata Lestari melihat korban dengan kondisi luka parah dan masih hidup berada di semak di belakang bangunan ruko kosong setengah jadi. Saat itu ada sekitar dua puluh orang anak jalanan disekeliling korban. Sepengetahuan Lestari, pemicu penganiayaan karena masalah perempuan yang masih satu komunitas, diduga korban menggoda perempuan yang ternyata disukai salah satu pelaku. Pasca kejadian itu, para anak jalanan itu tidak pernah lagi datang dilokasi, meskipun sebelumnya mereka tinggal di bangunan kosong ruko itu. (Duchang Prakasa) (A Rudy Hertanto)

INDEX