Search

Kelangkaan Garam Sudah Berlangsung Sepekan

Kelangkaan Garam Sudah Berlangsung Sepekan

Sepekan terakhir warga Kediri mengaku kesulitan membeli garam dapur, karena adanya kelangkaan garam di sejumlah pasar tradisional maupun modern. (Foto: Duchang Prakasa)

Bahkan, jika stok garam didapati di pasar, masyarakat harus membeli dengan harga tinggi dengan kenaikan hingga 100 persen dari harga biasanya.

Dari pantauan dilapangan, kelangkaan terjadi akibat kegagalan panen petani garam di Madura yang disebabkan kondisi cuaca tidak menentu.

Akibatnya, sejumlah toko kelontong dan kios di pasar yang menjual kebutuhan pokok sudah tidak ada lagi yang menjual garam dapur. Kondisi ini membuat warga kebingungan untuk mendapatkan bahan pokok pembuat masakan tersebut.

Zainal, salah satu warga Kota Kediri yang juga pembeli garam mengaku, sepekan ini kesulitan mencari garam baik halus maupun garam kasar. Jika ada harganya pun tergolong tinggi dari biasanya.

“Sulit mas, sudah seminggu ini baik di pasar maupun toko kelontong tidak ada. Sempat kemarin beli tapi cuma sedikit dan harganya mahal,” ujarnya, Selasa (18/7/2017).

Dari pantauan di pasar yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Kediri, didapat data bahwa sudah sejak bulan Ramadhan para pedagang tidak mendapatkan kiriman garam dapur dari para pemasok.

“Sebenarnya sudah sejak Ramadhan tidak ada pasokan, cuma karena stok di pasar masih ada jadi kelangkaan ini tidak terasa,” jelasnya.

Sementara itu, harga jual garam di pasaran yang biasanya hanya Rp 300 – Rp 400 perbungkus kecil, kini bisa mencapai hingga Rp 1.500 perbungkusnya.

Dari kondisi ini, warga berharap kepada pemerintah segera turun tangan dan mengatasi kelangkaan garam dapur tersebut. Sebab, garam dapur sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam memasak. (Duchang Prakasa)

INDEX