“Seharusnya se level UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) seperti ini sudah mulai diversifikasi pemasaran ke digital,” ungkap Hanindhito Himawan Pramono (akrab disapa Mas Dhito) Calon Bupati (Cabup) Kediri tahun 2020. Foto : A Rudy Hertanto
Ketika berkunjung ke Puli Pecel Jawa produsen kerupuk puli dan sambel pecel di Desa Jantok Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri, Selasa (27/10/2020).
“Artinya tidak bisa hanya dari mulut ke mulut atau memasrahkan kepada reseller, karena banyak orang yang sekarang belanja itu serba digital,” katanya.
Memperhatikan penurunan penjualan sampai sekitar 60% yang terjadi di Puli Pecel Jaya, dimana sebelumnya omset perbulan mencapai sekitar 50 juta rupiah namun kini turun di 15 juta rupiah karena pandemi covid-19.
Mas Dhito menyebutkan, langkah ini juga berfungsi untuk mengoptimalkan pemasaran produk di situasi pandemi covid-19.
“Nanti akan kita berikan pelatihan bagaimana cara melakukan pemasaran digital kalau khusus UMKM seperti ini,” urai Mas Dhito.
Seperti disampaikan Mas Dhito, masih banyak UMKM yang belum mengetahui proses produksi dan pengemasan yang baik, termasuk analisis SWOT yakni Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (Ancaman) terhadap usahanya.
“Ini memang kita perlu perlahan-lahan, jadi kita pilah mana UMKM yang potensial, mana UMKM yang belum potensial, mana UMKM yang sudah maju,” tuturnya, sebab pelatihannya berbeda-beda. (A Rudy Hertanto)
