Search

Ulat Grayak Serang Tanaman Jagung Petani Paron Ngasem Kediri

Ulat Grayak Serang Tanaman Jagung Petani Paron Ngasem Kediri

Bersembunyi di dalam lipatan, ulat grayak yang menyerang tanaman jagung petani di Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Foto : A Rudy Hertanto

Penanganan cepat dilakukan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dipertabun) Kabupaten Kediri merespon adanya serangan ulat grayak pada tanaman jagung milik petani di wilayah Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.

Yayuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri mengungkapkan, serangan ulat grayak diperkirakan terjadi sekitar dua minggu terakhir, sehingga perlu dilakukan gerakan pengendalian hama melalui penyemprotan cairan insektisida.

“Kita melakukan namanya gerakan pengendalian terhadap ulat grayak pada jagung, jadi sebelumnya itu beberapa hari yang lalu petani ada yang memberikan laporan kepada kami bahwa tanaman jagungnya mulai ada serangan ulat grayak,” katanya, Minggu (26/7/2020)

“Kita langsung melakukan tindakan mengecek ke lapangan dengan petugas pengamat hama dan pengurus poktan (kelompok tani) dan kemudian kita melakukan pemetaan berapa luas tanaman yang terserang,” lanjut Yayuk.

Pasca pengamatan hama dan mantri tani ditindak lanjuti dengan penyaluran bantuan cairan insektisida kepada Poktan Waru-Waru Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.

Yayuk menjelaskan, total lahan yang sudah terkena serangan ulat grayak seluas sekitar 2 hektar, kemudian yang terancam itu ada 5 hektar lebih.

Akibatnya daun tanaman menjadi rusak dengan kondisi lubang-lubang, ulat ini menyerangnya pada malam hari melakukan pengrusakan terhadap tanaman.

“Makanya kita melakukan gerakan penyemprotan ini di waktu sore hari, kenapa sore hari karena ulat itu mulai keluar dari apa namanya persembunyiannya itu pada sore hari,” tuturnya.

Seperti dikatakan Yayuk, tanaman jagung yang diserang cukup parah kebanyakan berumur dibawah 20 hari tapi tidak menutup kemungkinan di atasnya juga ada namun tak terlalu banyak.

“Otomatis kalau daunnya sudah rusak ya otomatis pertumbuhannya terhambat bahkan kalau dibiarkan ya nanti akhirnya gagal panen,” tutup Yayuk.

Suyitno Ketua Poktan Waru-Waru mengatakan, dengan bantuan cairan insektisida tersebut pihaknya berharap bisa mengatasi ulat grayak dan tanaman petani bisa kembali normal seperti sediakala, dampak ulat grayak menyebabkan kerusakan tanaman jagung sekitar 20-50 persen di lahan garapannya. (A Rudy Hertanto)

INDEX