Search

Portal Keranda Mayat dan Pocongan Tutup Jalan Dusun Tondomulyo Gadungan Puncu Kab Kediri

Portal Keranda Mayat dan Pocongan Tutup Jalan  Dusun Tondomulyo Gadungan Puncu Kab Kediri

Warga jalan Melon lingkungan RT 2 RW 2 Dusun Tondomulyo Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri punya cara unik dan kreatif dalam menjalankan pembatasan akses sosial, cegah penyebaran virus corona (covid-19) saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Senin (25/5/2020). Foto : A Rudy Hertanto

Tak hanya menutup portal jalan, warga setempat juga memasang keranda mayat plus replika jenazah berbalut kain kafan layaknya pocong tepat di akses jalan utama, masuk lingkungan dusun setempat.

Terpasang pula papan bertuliskan, “OJO RONO RENE DEK OMAH AEE.. NEK GAK PENGEN NUMPAK KENE KERETO JOWO” (“Jangan ke sana ke mari, di rumah saja, kalau tak ingin naik di sini kereta jawa) sambil diberi penunjuk ke arah keranda mayat ditempatkan.

Solikin selaku Ketua RT 2 RW 2 Dusun Tondomulyo Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri mengatakan, hal ini untuk memberikan pesan moral kepada warga.

“Dengan adanya virus covid-19 ini jangan sampai warga kita tuh sembrono, tidak mengindahkan aturan atau protokol kesehatan, jadi warga saya seperti ini, ojo takut karo iki (sama ini), wedio lek kowe koyok ngene iki (takut lah kalau kamu seperti ini),” katanya.

Menurut penuturan Solikin, penutupan jalan secara total tersebut sengaja dilakukan selama masa hari raya, sebab pihaknya menghindari warga dari luar atau desa lain masuk lingkungannya.

Solikin mengaku, ide unik dan kreatif menutup jalan dengan memasang keranda mayat dan pocong itu spontan dilakukan ketika pulang dari makam, ziarah kubur setelah Sholat hari raya.

Saat itu, Solikin mendapati jalan masuk di lingkungan setempat masih dibuka, kemudian ia menggunakan amben alias dipan untuk menghalangi jalan, kebetulan pos keamanan lingkungan (kampling) yang berada persis di samping jalan ada fasilitas kematian.

Kemudian jalan ditutup dengan menggunakan keranda, langkah Solikin itu direspon positif hingga akhirnya warga antusias membantu menyempurnakannya.

Seperti disampaikan Solikin, penutupan ini akan disesuaikan dengan melihat situasi dan kondisi keadaan selama hari raya, masih ramai atau tidak, kalau memang sudah kondusif tak terlalu banyak orang lalu lalang silaturahmi, penutupan diperkirakan berlangsung selama empat hari. (A Rudy Hertanto)

INDEX