Search

Kuat Diduga Kaki Candi, Penemuan Batu Kuno di Dusun Kebon Agung Desa Brumbung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

Kuat Diduga Kaki Candi, Penemuan Batu Kuno di Dusun Kebon Agung Desa Brumbung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri melakukan pemantauan lokasi penemuan Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di Kawasan Wisata Kali Tempur Watu Tulis di Dusun Kebon Agung Desa Brumbung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Senin (6/7/2020). Foto : A Rudy Hertanto

Informasi dihimpun menyebutkan, penemuan bangunan sejenis candi tersebut pertama kali diketahui oleh M. Sulton, Kasun (Kepala Dusun) Kebon Agung saat menggali lahan di tanah miliknya untuk dijadikan kolam sebagai sarana atau fasilitas pendukung area wisata setempat sepekan lalu.

Dalam penggalian tiba-tiba Sulton bersama para pekerjanya mendapati sebuah bongkahan berupa tumpukan batu bata merah dengan ukuran besar, masing-masing memiliki panjang sekitar 30 cm ketebalan kurang lebih 10 cm dan memiliki motif.

“Waktu penggalian ternyata kita mendapatkan sebuah peninggalan berupa batu,” kata Sulton yang tak tau pasti bentuk keseluruhannya seperti apa, luas lahan yang digali sekitar 6×12 meter.

Temuan itu kemudian dikomunikasikan ke pemerintah desa setempat hingga akhirnya disampaikan ke Disparbud Kabupaten Kediri.

Menurut Sulton, sebelumnya juga pernah ditemukan benda-benda kuno di sekitar lokasi, “Dulu ada penemuan berupa patung, patung yang sekarang bertempat di balai desa, ada prasasti, patung banyak disana, dibuatkan tempat pendopo dan sekarang ada di balai desa semua,” tuturnya.

Yuli Marwantoko, Kepala Bidang (Kabid) Sejarah dan Kepurbakalaan Disparbud Kabupaten Kediri mengatakan, selain mendatangi lokasi pihaknya juga telah mengundang pihak BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan serta langkah lebih lanjut.

“Kalau ini memang ditengarai pertirtaan, ditengarai abad ke 10-12 masa Raja Kediri Bameswara karena sesuai dengan prasasti yang ada di Balai Desa Brumbung itu ada kaitannya dengan ini,” ungkap Yuli.

“Kalau di Brumbung penemuannya kalau secara candi ini belum, cuma kalau prasasti trus lingga, yoni ada itu dan semua di satukan di balai desa,” urai Yuli mengenai temuan lain sebelumnya yang ada di lokasi.

Yuli menjelaskan, “Strukturnya bata merah kalau dilihat memang ukurannya itu era Kediri besar beda dengan era Majapahit,” ujarnya sambil mengungkapkan jika penemuan ini bisa jadi erat kaitannya dengan peninggalan prasasti ditemukan yang saat ini ditaruh di Balai Desa Brumbung.

Eko Priatno, Kasi Museum dan Kepurbakalaan Disparbud Kabupaten Kediri memaparkan, temuan benda ini adalah struktur ODCB (Obyek Diduga Cagar Budaya) dan ini tentunya masuk dalam kategori yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2010.

“Nah kalau tadi ditanyakan masalah era, memang kita belum bisa (angka tahun maksud saya ya) itu memang kita belum bisa pastikan, sekali lagi karena memang untuk menentukan angka tahun itu kita memang harus ada data yang lengkap, tapi kalau dari kurun waktu, kita bisa lihat kita bandingan dengan beberapa, komparasikan dengan beberapa obyek,” paparnya.

“Jadi kalau kita lihat di Kecamatan Kepung ini ternyata memang obyek sebaran cagar budayanya sangat luas sekali dan periodenya hampir-hampir semasa jadi kalau kita lihat ada Prasasti Parada, Prasasti Siman itu, itu ada di Siman ada Prasasti Geneng yang berasal dari sini, terus ada juga cagar budaya yang ada di baratnya Prasasti Geneng itu juga ada, belum lagi yang kemarin yang di daerah Puncu kita juga temukan obyek yang diduga adalah gerbang,” sambung Eko.

Eko menjelaskan, “Saat ini kita dengan kondisi seperti ini kita coba melihat dengan apa yang ada dari data-data yang ditemukan bahwa ada Prasasti Geneng yang ditemukan disini dengan lihat bentuk batanya, nah mungkin prediksi awal dari dinas itu benda kurang lebih dibuat satu masa atau nanti berkelanjutan sampai dengan masa Tribuana.”

“Karena ada dua Prasasti, Prasasti Geneng 1 Bameswara dan Prasasti Geneng 2 Tribuana Tungga Dewi dan semuanya bercerita tentang bangunan air, jadi ini bisa kita lihat disini obyeknya bangunan disebelah timur kita ada sungai ada arung kurang lebih begitu ya,” imbuh Eko.

Berdasarkan hasil observasi sementara, Muhammad Ichwan Pamong Budaya Muda BPCB Jawa Timur mengungkapkan, temuan ini menunjukkan diduga sebagai struktur kaki candi dengan ukuran saat ini yang masih tampak seluas 5 meter x 3,30 meter berbahan bata.

“Ini dugaan awal tentunya nanti perlu adanya kajian lebih lanjut dengan ekskavasi arkeologi ya, untuk mengetahui bentuk ukuran terhadap obyek yang ditemukan ini dan ini dari hasil peninjauan ini menunjukkan masuk dalam kriteria sebagai obyek yang diduga cagar budaya,” jelasnya.

“Nah disitu terdapat adanya satu bidang berbentuk persegi empat panjang yang didalamnya ada hiasan berbentuk palang, itu biasanya juga didapatkan pada struktur kaki candi,” pungkas Ichwan. (A Rudy Hertanto)

INDEX