Search

Siswa Disabilitas Mendapat Pendampingan Saat UNBK

Siswa Disabilitas Mendapat Pendampingan Saat UNBK

Sebanyak 20 orang peserta siswa mengikuti UNBK di sekolah swasta yang terletak di Jalan Mayor Bismo, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Berbeda dengan sekolah lain, Sekolah Menengah Pertama Yayasan Badan Pendidikan Kristen (SMP YBPK) Kota Kediri ini, merupakan sekolah inklusi di Kota Kediri. (Foto:dun)

Dari Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Selasa (2/5/2017) terdapat sejumlah siswa disabilitas atau yang berkebutuhan khusus mendapat pendampingan guru saat mengerjakan soal ujian.

Hal itu diketahui saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Dewan Pendidikan Kota Kediri di sekolah tersebut. Saat sidak berlangsung didapati enam diantaranya adalah siswa berkebutuhan khusus. Di sekolah ini memang menyelenggarakan pendidikan inklusi, dimana siswa normal dan berkebutuhan khusus belajar bersama.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri, Heri Nurdianto, menyadari adanya guru pendamping bagi para siswa berkebutuhan khusus dalam UNBK ini. Menurutnya, yang terpenting pelaksanaan UNBK berjalan lancar tanpa kendala. “Kami melihat pelaksanaan ujian tepat waktu. Disini Kami melihat bagaimana anak berkebutuhan khusus mendapat pendampingan. Namun, tidak yang mencontek. Dan berjalan dengan lancar,” ujar Heri.

Tidak mudah bagi sekolah mempersiapkan para siswanya dalam menghadapi UNBK tahun ini. Terlebih, terhadap siswa berkebutuhan khusus. Sekolah memberikan waktu dan pelatihan secara khusus bagi mereka. Terutama adalah pengenalan terhadap penggunaan laptop sebagai sarana utama UNBK.

Dari enam siswa inklusi, ada satu anak autis, yang harus terus didampingi. Persiapannya tentu ada tambahan pelajaran mengenalkan laptop. Mereka diajari secara khusus dan waktunya juga khusus seperti pelajaran ekstra,” kata Sedarto, Kepala SMP YBPK.

Pada hari pertama UNBK tingkat SMP ini, para siswa mengerjakan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ujian dimulai pukul 07.30 WIB dengan waktu penyelesaian soal selama dua jam. (dun)

INDEX